Skip to main content

Analisis RegresiI Berganda - Uji Prasyarat Analisis Jalur ( Path Analysis )

Uji Prasyarat dilakukan sebagai sebuah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum suatu analisis diterapkan pada sebuah data. Sebagai contoh, uji asumsi klasik merupakan persyaratan untuk analisis regresi linear berganda.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas adalah uji prasyarat untuk analisis regresi linear berganda.

Namun, artikel ini tidak akan membahas lebih dalam tentang uji prasyarat regresi ganda tersebut karena memang sudah banyak artikel di blog atau website lain yang membahas tentang hal tersebut. Artikel ini akan membahas tentang Uji Prasyarat untuk Analisis Jalur (Path Analysis).

Harapannya dengan artikel ini, dapat membantu mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi atau tesis kuantitatif dan menggunakan analisis jalur.

Pembahasan ini dimulai dari pernyataan Imam Ghozali dan Fuad (2008) bahwa asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate adalah normalitas. Analisis jalur pastinya termasuk dalam analisis multivariate karena pasti menggunakan lebih dari 1 variabel, bahkan minimal 3 variabel (1 variabel bebas, 1 intervening dan 1 terikat).

Apabila anda menggunakan bantuan software Lisrel untuk olah data, selain normalitas, uji prasyarat yang lain adalah multikolinearitas. Imam Ghozali dan Fuad (2008) asumsi yang seharusnya dipenuhi dalam Lisrel adalah normalitas dan multikolinearitas.

Namun, apabila varibel bebas anda hanya satu, maka uji multikolinearitas tersebut tidak perlu digunakan. Menurut Allison (2012: 60) multikolinearitas terjadi apabila “there are strong linear dependencies among the explanatory variables”.

Selain itu, prasyarat yang lain adalah uji linearitas, skala datanya harus interval, dan uji autokorelasi. Menurut Olobatuyi (2006) the assumptions for path analysis include: linearity, interval level of measurement, normality, and autocorrelation.

Namun, autokorelasi bisa diabaikan apabila data anda berupa data cross sectionbukan time series. Uji autokorelasi bisa diabaikan dalam penelitian yang menggunakan data cross-section (Stokes, 1997; Armstrong, 2001; Doane, Seward, Seward, 2008; Verbeek, 2008; dan Abrams, 2010).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, maka kesimpulannya adalah bahwa Uji Prasyarat Analsis Jalur adalah sebagai berikut:
  1. Uji Normalitas 
  2. Uji Multikolinearitas (apabila menggunakan Lisrel dan apabila variabel bebasnya lebih dari satu) 
  3. Uji Linearitas 
  4. Uji Autokorelasi (bisa diabaikan apabila datanya cross section)

Referensi:
  1. Abrams, Jay B. 2010. Quantitative Business Valuation: A Mathematical Approach for Today's Professional: Second Edition. John Wiley & Sons, Inc. 
  2. Allison, Paul D. 2012. Logistic Regression Using SAS: Theory and Application, Second Edition. Cary, NC, USA: SAS Institute Inc. 
  3. Armstrong, J. Scott. 2001. Principles of Forecasting: A Handbook for Researcher and Practitioners. Springer Science & Business Media, Inc. 
  4. Doane, David P.; Seward, Lori; Seward, L. Welte. 2008. Applied Statistics in Business & Economics with Student CD. New York: McGraw-Hill 
  5. Imam Ghozali dan Fuad. 2008. Structural Equation Modeling. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 
  6. Olobatuyi, Moses E. 2006. A User’s Guide to Path Analysis. Lanham, Maryland: University Press of America Inc. 
  7. Stokes, Houston H. 1997. Specifying and Diagnostically Testing Econometric Models: Second Edition. Greenwood Publishing Group, Inc. 
  8. Verbeek, Marno. 2008. A Guide to Modern Econometrics: Third Edition. Chicester: John Wiley & Sons, Ltd.

Comments

Popular posts from this blog

Test EY Indonesia | Pengalaman Psikotest di EY 2019 (Ernst and Young)

Pada tanggal 14 Januari 2018, ada email untuk undangan test di EY yang isinya sebagai berikut: Dear Applicant, Thank you for your interest in joining  EY   Indonesia . With respect to your application, we would like to invite you for a preliminary assessment with details as follows: Position             Assurance – Junior Auditor Day/Date          Wednesday, 16 January 2019 Time                  9:00 AM Venue                EY   Indonesia  -  Indonesia  Stock Exchange  (Bursa Efek  Indonesia ) Building                            ...

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Akuntan Publik dalam Menjaga Profesionalitasnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTAN PUBLIK DALAM MENJAGA PROFESIONALITASNYA          Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual. “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak” (Kalbers dalam Wahyudi : 2006) dan (Lekatompessy 2003). Menurut Messier (2001:375) profesionalisme (professionalism), didefinisikan secara luas, mengacu pada perilaku, tujuan, atau kualitas yang membentuk karakter atau memberi ciri suatu profesi atau orang-orang professional.          Sebagai seorang profesional, Akuntan Publik mempunyai tanggung jawab dan peran penting dalam masyarakat. Profesionalisme yang meliputi kemampuan penguasaan baik secara teknis, maupun secara teoritis bidang keilmuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan tugasnya...