Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Tak Perlu Khawatir Dengan Menurunnya Kurs Rupiah

Dalam kurun waktu 22 bulan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di titik terendah, turun 5,58% ke level 4.313,518. Merosotnya IHSG ini tercatat paling dalam diantara bursa saham lain di Asia. Sementara itu nilai tukar rupiah terus melemah dan mencapai Rp 10.539 per dollar AS. Menteri Keuangan M Chatib Basri mengaku tak perlu khawatir dengan menurunnya kurs Rupiah. Yang harus dilakukan adalah menstabilkan rupiah (19/8). Menanggapi ancaman krisis presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan rapat kabinet terbatas bidang ekonomi. Presiden mengatakan, melemahnya perekonomian nasional merupakan dampak ekonomi global. Dampak yang dirasakan di Indonesia adalah menurunnya ekspor, sementara impor terus dilakukan. Hal ini berdampak pada neraca perdagangan nasional yang menjadi tidak seimbangan. Penerapan kebijakan moneter di AS untuk mengurangi likuiditas yang beredar, berpengaruh pada situasi keuangan di banyak negara, terutama negara berkembang (21/8). Pemerintah bersama Bank Indonesia d...

Bursa Sebagai Lembaga Objektif

Bursa merupakan salah satu sarana bisnis yang amat vital dalam memobilizir dana-dana masyarakat yang bersedia untuk turut berpartisipasi dalam perusahaan yang sudah go public. Umumnya Lembaga Bursa atau Stock Exchange dikelola oleh sekelompok swasta dengan pengawasan dari lembaga pemerintah agar para pemegang saham tidak dirugikan oleh manipulasi-manipulasi seperti yang sering terjadi misalnya kegiatan-kegiatan inside trading. Hal ini banyak disorot oleh Asian Wall Street Journal mengenai bursa-bursa di New York, Hongkong, dan Singapura. Saat ini bursa di Indonesia belum memperlihatkan sebagai lembaga yang telah berkembang secara canggih. Jika melihat studi ADB (ASEAN Development Bank) tentang pasar modal, dikatakan bahwa suatu bursa yang sepenuhnya berada di tangan pemerintah sulit diharapkan dapat berkembang. Manajemen bursa seringkali berada dalam suatu dilema. Kepada para investor pada asasnya harus memperoleh kesempatan untuk mengadakan semacam calculated speculation , walaupun ba...

UMKM Sebagai Kontributor Penyerapan Tenaga Kerja

Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah (UMKM) merupakan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas ke masyarakat. Sektor ini juga dapat berperan dalam pemerataan dan peningkatan pendapatan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan stabilitas nasional. Hingga saat ini jumlah pelaku UMKM sangat besar di Indonesia. Demikian juga dari segi kontribusi terhadap negara. Berdasarkan data Bank Indonesia pada tahun 2012, kontribusi UMKM pada perekonomian nasional mencapai 57,94%, sementara kontribusi usaha besar hanya 42,06%. Saat ini UMKM seringkali mengalami problem klasik berupa kurangnya permodalan untuk mengembangkan usahanya. Antisipasi dari hal tersebut diperlukan kebijakan hukum yang mampu menjamin dan melindungi mereka sehingga bersaing di tengah liberalisasi ekonomi global (MEA 2015). Guna mendukung industri penjaminan, beberapa Pemerintah Daerah mendirikan institusi lokal yang mengelola bisnis penjaminan kredit di masing-masing d...

Pengangguran Bukan Masalah

Banyak cara yang telah dilakukan untuk menangani jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin hari akan terus bertambah. Cara-cara yang ditempuh antara lain dengan menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kualitas angkatan kerja, membina hubungan industrial, mengendalikan angkatan kerja serta mengadakan bursa kerja. Krisis yang melanda pada tahun 1998 menyebabkan banyak karyawan yang mengalami pengangguran setengah terbuka. Beberapa pekerjaan yang semestinya cukup dilakukan 2 orang, dikerjakan oleh tiga sampai empat orang untuk menghindari PHK. Pengangguran sangat terkait dengan masalah kemiskinan, entah sebagai sebab atau pun sebagai akibat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar tertentu dari kebutuhan dasar, baik makanan maupun nonmakanan. Jadi, kembali ke pemikiran yang paling mendasar, masalah pengangguran di Indonesia belum sampai pada tingkat problem,  yang oleh para pakat disebut mystery  (misteri). Pengangguran ...

Menjadi SDM Berkualitas

Banyak yang menilai bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia saat ini masih sangat rendah. Kondisi ini yang akan menjadi tantangan berat bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan dalam tata pergaulan global yang melampaui batas-batas regional antarbangsa. Pendidikan tinggi sebagai wahana mempersiapkan mutu SDM agar sesuai dengan tuntutan era globalisasi yang dengan sendirinya harus mampu menciptakan keunggulan daya pikir, daya nalar, kekuatan moral dan kepatuhan pada etika akademik bangsa Indonesia. Perlu segera dilakukan pergeseran paradigma pengajaran di perguruan tinggi, dari pola pengajaran yang searah menjadi arah pengajaran yang dialogis. Perlu ada perubahan tatanan pikir (mindset) yang ditandai cara berpikir nonlinear dan sistemis. Lemahnya mutu SDM bangsa Indonesia terlihat dari beberapa Indikator, seperti pada tahun 1995 jumlah penduduk Indonesia yang mengalami buta huruf mencapai angka 14% sementara Korsel, Thailand, Filipina, Singapura, dan Srikanka berkisar antara 2...

Dominasi Asing Melalui Bank-Bank Swasta Nasional

Industri Perbankan nasional saat ini bisa dibilang sebagai jantung perekonomian nasional. Namun apa jadinya jika jantung perekonomian nasional telah dikuasai pihak asing? dikuasai investor asing. Perekonomian Indonesia saat ini bisa dibilang telah dikuasai dan dikendalikan oleh pihak asing. Strategic Sales yang diterapkan investor asing telah mengambil alih beberapa bank swasta nasional seperti BCA, Bank Niaga, Bank Permata, BII, Danamon, Bank Lippo, Bank Panin, serta Bank NISP. Tidak hanya bank-bank besar saja yang sahamnya dibeli pihak asing, bank kecil seperti Bank Swadesu pun sahamnya dibeli State Bank of India. Contoh lain bank swasta yang dibeli pihak asing adalah Bank Halim International yang sudah dijual ke ICBC (Industrial & Commercial Bank of China), Bank Haga dan Hagakita dibeli Rabo Bank International (Belanda), Bank Indomonex dibeli State Bank of India, Bank ANK dibeli oleh Bank Commonwealth. Dengan beralihnya mayoritas kepemilikan saham bank-bank swasta nasional ters...

Krisis Migas di Negara Penghasil Minyak

Indonesia adalah negara penghasil minyak. Tambang minyak membentang mulai dari Aceh, Riau, Palembang, Indramayu, Cilacap, Cepu, hingga wilayah Indonesia bagian timur. Melimpahnya sumber minyak ini belum bisa dimaksimalkan penggunaannya sehingga Indonesia masih saja mengalami krisis Migas. Bukan tidak adanya kandungan minyak yang menjadi penyebab krisis Migas ini terjadi, melainkan karena kurangnya dukungan dan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan dalam negeri. Dalam pengelolaan Migas, pemerintah kurang berpihak kepada operator dalam negeri, ladang-ladang Migas lebih banyak dikelola oleh pihak asing. Contoh nyata yang terjadi baru-baru ini, pengelolaan Blok Cepu yang diserahkan kepada ExxonMobil.  Dari sisi kemampuan teknologi dan sumberdaya manusia, bangsa Indonesia tentu mampu mengelola Blok Cepu, sebagaimana disampaikan oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI). Diserahkannya Blok Cepu kepada ExxonMobil sebagai operator, tentun...

Investasi Asing, Indonesia Dapat Apa?

Di era globalisasi ekonomi, di zaman modern saat ini, tentu kita tidak bisa menolak dan terhindar dari pengaruh perdagangan internasional. Sudah banyak perusahaan asing yang masuk menguasai berbagai bidang di Indonesia, tapi Indonesia tetap saja masih tertinggal dari negara-negara tetangganya. Investasi asing atau beralihnya kepemilikan perusahaan lokal menjadi milik asing itu sebenarnya tidak menjadi masalah, karena ada dampak positif yang dirasakan seperti bertambahnya lapangan pekerjaan, jumlah pajak yang diterima pemerintah serta dapat menumbuhkan perekonomian nasional. Yang menjadi persoalan bukanlah menolak perdagangan global ataupun menolak perusahaan asing berinvestasi di Indonesia, permasalahan sebenarnya adalah bagaimana bisa perusahaan asing itu menguasai begitu luas pasar di Indonesia sementara kita hanya menjadi penonton. Jika sejak awal perusahaan-perusahaan asing menanamkan modal lewat PMA (Penanam Modal Asing) dengan ketentuan pembatasan saham dan bidang-bidang mana saj...