Skip to main content

Dominasi Asing Melalui Bank-Bank Swasta Nasional


Industri Perbankan nasional saat ini bisa dibilang sebagai jantung perekonomian nasional. Namun apa jadinya jika jantung perekonomian nasional telah dikuasai pihak asing? dikuasai investor asing. Perekonomian Indonesia saat ini bisa dibilang telah dikuasai dan dikendalikan oleh pihak asing. Strategic Sales yang diterapkan investor asing telah mengambil alih beberapa bank swasta nasional seperti BCA, Bank Niaga, Bank Permata, BII, Danamon, Bank Lippo, Bank Panin, serta Bank NISP. Tidak hanya bank-bank besar saja yang sahamnya dibeli pihak asing, bank kecil seperti Bank Swadesu pun sahamnya dibeli State Bank of India. Contoh lain bank swasta yang dibeli pihak asing adalah Bank Halim International yang sudah dijual ke ICBC (Industrial & Commercial Bank of China), Bank Haga dan Hagakita dibeli Rabo Bank International (Belanda), Bank Indomonex dibeli State Bank of India, Bank ANK dibeli oleh Bank Commonwealth.

Dengan beralihnya mayoritas kepemilikan saham bank-bank swasta nasional tersebut ke pihak investor asing membawa pengaruh terhadap kebijakan perekonomian nasional. Bank-bank swasta nasional milik asing, rata-rata sangat kecil mengalokasikan dananya untuk UKM. Padahal sektor UKM Indonesia masuk dalam bagian penting perekonomian nasional. Kebijakan menyalurkan kredit konsumtif seperti dalam bentuk kartu kredit maupun kredit tanpa agunan (KTA) jelas tidak produktif dan cenderung membudayakan masyarakat untuk berperilaku konsumtif. Dengan menarik nasabah sebanyak mungkin, promosi yang dilakukan tentu membutuhkan biaya operasional yang sangat besar untuk beriklan atau promosi.

Kebanyakan bank-bank swasta nasional milik asing hanya menyalurkan 50% dana yang dihimpun dari masyarakat Indonesia yang artinya loan to deposit ratio (LDR) hanya 50%. Sisa 50% nya rata-rata disimpan di SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Himpunan dana dari masyarakat Indonesia dikembangkan ke dalam SBI dan mendapatkan bunga. Sedangkan Bank Indonesia (BI) harus membayar bunga triliunan rupiah kepada mereka. Padahal uang yang digunakan itu merupakan uang rakyat. Lemahnya aturan hukum (regulasi) dalam dunia perbankan dapat memperparah kondisi yang terjadi. Sekedar perbandingan, di negara-negara maju seperti Korea Selatan, semuanya diatur dengan jelas. Tiap-tiap kantor cabang bank-bank asinh wajib menempatkan 25% dari portofolio mereka kepada pengusaha kecil menengah.

Referensi:

Alam, Wawan Tunggul. 2011. Freeport Papua Blok Cepu Gas Alam Arun. Jakarta: Ufuk Press.

*tugas softskills 3

Comments

Popular posts from this blog

Test EY Indonesia | Pengalaman Psikotest di EY 2019 (Ernst and Young)

Pada tanggal 14 Januari 2018, ada email untuk undangan test di EY yang isinya sebagai berikut: Dear Applicant, Thank you for your interest in joining  EY   Indonesia . With respect to your application, we would like to invite you for a preliminary assessment with details as follows: Position             Assurance – Junior Auditor Day/Date          Wednesday, 16 January 2019 Time                  9:00 AM Venue                EY   Indonesia  -  Indonesia  Stock Exchange  (Bursa Efek  Indonesia ) Building                            ...

Analisis RegresiI Berganda - Uji Prasyarat Analisis Jalur ( Path Analysis )

Uji Prasyarat dilakukan sebagai sebuah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum suatu analisis diterapkan pada sebuah data. Sebagai contoh, uji asumsi klasik merupakan persyaratan untuk analisis regresi linear berganda. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas adalah uji prasyarat untuk analisis regresi linear berganda. Namun, artikel ini tidak akan membahas lebih dalam tentang uji prasyarat regresi ganda tersebut karena memang sudah banyak artikel di blog atau website lain yang membahas tentang hal tersebut. Artikel ini akan membahas tentang  Uji Prasyarat untuk Analisis Jalur ( Path Analysis ) . Harapannya dengan artikel ini, dapat membantu mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi atau tesis kuantitatif dan menggunakan analisis jalur. Pembahasan ini dimulai dari pernyataan Imam Ghozali dan Fuad (2008) bahwa asumsi yang paling fundamental dalam analisi...

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Akuntan Publik dalam Menjaga Profesionalitasnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTAN PUBLIK DALAM MENJAGA PROFESIONALITASNYA          Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual. “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak” (Kalbers dalam Wahyudi : 2006) dan (Lekatompessy 2003). Menurut Messier (2001:375) profesionalisme (professionalism), didefinisikan secara luas, mengacu pada perilaku, tujuan, atau kualitas yang membentuk karakter atau memberi ciri suatu profesi atau orang-orang professional.          Sebagai seorang profesional, Akuntan Publik mempunyai tanggung jawab dan peran penting dalam masyarakat. Profesionalisme yang meliputi kemampuan penguasaan baik secara teknis, maupun secara teoritis bidang keilmuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan tugasnya...